Selasa, 04 Maret 2014

Seni dalam Kehidupan Setiap Makhluk

BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Seni


Seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari kehalusanya, dan keindahanya), (Depdikbud, 1989:816). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantoro, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaanya dan bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa perasaan.


Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya. Seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan hal yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (Wikipedia, 2008).


Seni menyentuh kehidupan manusia secara menyeluruh, seni adalah suatu disiplin ilmu yang melibatkan sisi-sisi emosional intelektual dan fisikal. Melalui kegiatan kesenian (musik) seseorang bukan saja dapat mengembangkan kreativitasnya tetapi juga kepercayaan diri, sikap pengertian, kemampuan bekerja sama, kesadaran spiritual, dan memiliki apresiasi yang memadai (Oblet, 2008).


Seni melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan. Aktivitas fisik dan cita rasa keindahan itu tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran, yang masing-masing mencakup materi sesuai dengan bidang seni dan aktivitas dalam gagasan-gagasan seni, keterampilan berkarya serta apresiasi dengan memperhatikan konteks sosial budaya masyarakat (Depdiknas, 2003:1).


Menurut Yampolsky dalam Muzni (2005), “Pendidikan kesenian dan pengalaman berkesenian sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat untuk anak-anak dan peserta didik, baik pertumbuhan mental maupun pertumbuhn jiwa". Menurut Prof. Ramesh Ganta pada Kongres International Society for Education Through Art di Asia Pasifik tahun 1994, “bangsa yang menggusur pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan karena kehilangan kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan indah dengan buruk dan tidak indah”.



2.2  Fungsi Mata Pelajaran Seni


Seni membuat manusia memiliki kemampuan untuk berkolaborasi, saling mendengar dan menyimak, mengambil resiko, berkomunikasi dengan jelas dan mengembangkan tanggung jawab individual dan sikap professional. Seni dapat mewujudkan rasa kebersamaan dan saling memiliki yang merupakan suatu dorongan yang positif dalam kehidupan bersosialisasi. Hal ini karena pendidikan musik terdiri dari kegiatan praktik dan teori maka proses kegiatan seni dapat mengembangkan keahlian berkreasi, berpikir analisis dan kritis, berkomunikasi, berkonsentrai, disiplin, berimajinasi bahkan pendidikan seni yang baik dan benar meliputi berbagai aspek yang luas dalam kehidupan manusia.


Peranan seni secara umum dapat dilihat berdasarkan karakteristik seni itu sendiri. Menurut Depdiknas (2003:1), kesenian memiliki peran multidimensional, multilingual, dan multikultural. Multidimensional adalah mengembangkan kompetensi meliputi persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri, dengan cara memadukan secara harmonis unsur-unsur logika, kinestetik etika, dan estetika.


Feld dalam Muzni (2005) mengemukakan peran pendidikan seni yang multidimensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar manusia, seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas dan estetik. Berdasarkan hal tersebut berbagai kecerdasan manusia mampu dioptimalisasi melalui pendidikan seni. Seni di setiap tingkat pendidikan dapat membentuk manusia yang mengemban kepekaan estetis, daya cipta, intuitif, imajinatif, inovatif, dan kritis terhadap lingkungannya.


Multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan berbagai cara dan media, seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduannya. Peran seni yang multilingual dapat menembangkan kemampuan manusia dalam berkomunikasi melalui beragam bahasa disamping bahasa verbal. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa untuk berekspresi dan berkomunikasi secara visual atau rupa, bunyi, gerak dan keterpaduannya.


Selain itu, seni merupakan bahasa rasa atau citra atau image. Oleh karena itu, seni dinyatakan sebagai cermin realita. Di samping itu dalam seni terdapat tatanan artistik dan estetik. Melalui kemampuan beragam bahasa seni, manusia mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain secara mendalam. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara tingkat kemampuan berbahasa bunyi dengan tingkat kemampuan intelektual dan emosional pada manusia.


Selain itu, seni mempunyai beberapa fungsi dan tujuan diantaranya sebagi berikur:
1. Fungsi Religi/Keagamaan 

Fungsi religi ini dapat terlihat diantaranya pada seni kaligrafi yang menuliskan ayat-ayat Alqu’an dengan memperhatikan nilai keindahan tulisan.

2. Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan dapat dilihat pada materi tentang seni misalnya seni musik dengan mempelajari berbagai jenis musik ataupun alat musik, seni rupa, seni tari dan sebagainya.

7. Fungsi Kesehatan.

Dibagi menjadi :

a). Kreativitas

Kreativitas adalah suatu proses berpikir dan bertindak seseorang yang menghasilkan suatu gagasan atau ide ataupun karya baru yang orisinil. Jika hasil dari pemikiran atau tindakan seseorang itu tidak bersifat orisinil maka belum dapat dikatakan sebagai hasil kreativitas.

b). Estetika

Setiap karya seni akan lebih bermakna jika mempunyai nilai estetika atau keindahan, karena orang melihat atau mendengarnya dapat merasakan kekaguman dan kesenangan terhadap sebuah karya seni.


8. Fungsi Individu

Terbagi menjadi :

a). Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik

Pada hakekatnya manusia adalah mahkluk homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Dalam hal ini seni terapan, misal seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/ textile, seni kerajinan dlll.

b). Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional

Untuk memenuhi kebutuhan emosiaonal manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai sontoh karena kegiatan dan rutinitas sehari- hari maka manusia mengalami keletihan sehingga memerlukan rekreasi misalnya menonton hiburan teater, menonton film di bioskop, konser, pameran seni rupa dll.


9. Fungsi Sosial

Terbagi atas :

a). Fungsi Sosial Seni di bidang Rekreasi

Seni juga dapat dijadikan sebagai benda rekreasi misalnya seni teater, pagelaran musik, pameran lukisan, pameran bonsai.

b). Fungsi Sosial Seni di bidang Komunikasi

Seni diyakini dapat dipergunakan demi kepentingan tersebut, misalnya Affandi dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh pelosok dunia melalui lukisannya, Shakespeare dapat berkomuniikasi dengan puisi-puisinya dsb.

c). Fungsi Sosial Seni di bidang Pendidikan

Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik-maju dari sebelumnya. Disinilah seni harus disadari menumbukan pengalaman estetika dan etika.

d). Fungsi Sosial Seni di bidang Rohani

Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya moko, neraca, dolmen, menhir, candi pura, bagunan masjid, gereja, ukiran, relief dsb. Seni dalam antara lain : Kaligrafi arab, makam, relief candi, gereja dsb.



2.3  Peran Seni Terhadap Mata Pelajaran Lain


Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik.


Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau se-kelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikiann akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004: 79).


Pendidikan juga diartikan sebagai upaya manusia secara historis turun-temurun, yang merasa dirinya terpanggil untuk mencari kebenaran atau kesempurnaan hidup (Salim, 2004: 32). Menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu peserta didik atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.


Antara pendidikan, pembelajaran dan pengajaran saling terkait. Pendidikan akan dapat mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat. Sebaliknya, pendidikan tidak akan mencapi tujuan jika pembelajaran tidak bermakna dengan pengajaran yang tidak tepat.


Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran sesuai dengan yang diharapkan, maka seorang pendidik haruslah memiliki strategi, kiat, dan metode yang bervariasi. Selain ketiga aspek tersebut, seni pun mampu berperan sebagai aspek yang digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran.


Seni, dalam seni musik juga memiliki peran dalam pelajaran. Berkaitan dengan ini, Campbell (2003), mengemukakan bahwa bernyanyi dan bermusik tidak harus sebagai pelajaran tetapi bisa juga dipakai dalam keseharian mereka di luar jam belajar/sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan dimana saja, di rumah, dalam perjalanan, saat bertamasya. Campbell (2003:4) selanjutnya mengatakan bahwa skor IQ meningkat di kalangan anak-anak yang menerima pelatihan musik secara teratur; terapi musik selama setengan jam sehari dapat memperbaiki fungsi kekebalan tubuh anakanak; juga bahwa musik dapat meredakan ketegangan, mendorong interaksi sosial, merangsang perkembangan bahasa, dan memperbaiki keterampilan motorik di kalangan anak-anak.


Menurut Dardjowidjojo (2000:9), musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran, bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat-alat musik, atau menyimak dengan tenang. Kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan pancaindra, mengajarkan ritme, berhitung dengan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas.


Ditambahkan Campbell (2002:10), musik membantu pembentukan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan sosial dan fisik mereka selain memberi mereka kegairahan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk mulai belajar secara mandiri. Musik berbicara dalam suatu bahasa yang dipahami oleh anak-anak secara naluriah. Musik menarik anak-anak juga orang dewasa ke dalam orbitnya, mengajak mereka mengikuti pola titinadanya, menghayati liriknya, bergoyang mengikuti iramanya, dan menggali dimensi-dimensi emosi serta harmoninya dalam seluruh keindahan.


Selain itu,seni juga memiliki kontribusi nyata seni terhadap pengajaran bahasa dapat ditinjau dari beberapa aspek pada kompetensi pedagogik pendidik, antara lain:

1). Kemampuan mengelola pembelajaran

Seorang guru yang memiliki apresiasi seni yang tinggi akan memiliki kemampuan membangun suasana kelas yang kondusif untuk belajar.

2). Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Menggali potensi diri peserta didik bukanlah pekerjaan yang mudah. Salah satu cabang seni yang cukup diminati oleh pendidik dengan latar belakang keilmuan nonseni adalah seni musik, baik musik vokal, instrumen maupun kombinasinya.



2.4  Materi Kegiatan Seni

Materi seni meliputi kegiatan :

a)      Kegiatan menyanyi

b)      Kegiatan menari

c)      Kegiatan memainkan alat musik

d)     Kegiatan menggambar

e)      Kegiatan mewarnai

f)       Kegiatan melukis

g)      Kegiatan drama

h)      Kegiatan teater

i)        Kegiatan membuat kerajinan tangan, dll.
























BAB III

PENUTUP


3.1  Kesimpulan


Seni adalah segala kegiatan manusia untuk mengkomunikasikan pengalaman batinya pada orang lain. Pengalaman batin ini divisualisasikan dalam tata-susunan yang indah dan menarik, sehingga dapat memancing timbulnya rasa senang atau puas bagi yang menghayatinya.


Seni berperan penting dalam pengajaran. Dengan seni membuat suasana belajar mengajar menjadi kondusif. Dalam seni musik, musik membantu pembentukan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan sosial dan fisik mereka selain memberi mereka kegairahan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk mulai belajar secara mandiri. Musik berbicara dalam suatu bahasa yang dipahami oleh anak-anak secara naluriah. Musik menarik anak-anak juga orang dewasa ke dalam orbitnya, mengajak mereka mengikuti pola titinadanya, menghayati liriknya, bergoyang mengikuti iramanya, dan menggali dimensi-dimensi emosi serta harmoninya dalam seluruh keindahan.



3.2  Saran


Calon pendidik diharapkan dapat memahami materi pembelajaran seni dengan baik. Karena pemahaman yang baik mengenai hal ini, tentu akan memudahkan calon pendidik untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif dalam proses belajar mengajar sehingga anak dapat menerima pembelajaran dengan baik.






DAFTAR PUSTAKA


http://www.wikipedia.org 
http://alfaned.blogspot.com/2008/10/kontribusi-dan-implikasi-teori-belajar.hmtl 
http://www.artikel-pendidikan network-pendidikan musik! pentingkah.html



Semoga Bermanfaat.... ^_^